BeritaLuwu UtaraSulsel

Resmikan Dapur MBG Pertama di Lutra, Jumail: Tak Sekadar Dapur, Harus Bisa Perkuat Ekonomi Lokal

44
×

Resmikan Dapur MBG Pertama di Lutra, Jumail: Tak Sekadar Dapur, Harus Bisa Perkuat Ekonomi Lokal

Sebarkan artikel ini
Dapur MBG Pertama di Luwu Utara Ada di Desa Sidoraharjo, Diresmikan Wakil Bupati Jumail Mappile

Luwu Utara — Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dibangun di Desa Sidoraharjo Kecamatan Sukamaju Selatan (Sultan).

Dapur program MBG ini merupakan yang pertama dibangun di Kabupaten Luwu Utara, dan telah diresmikan oleh Wakil Bupati Jumail Mappile, Sabtu (20/9/2025), di Desa Sidoraharjo.

Peresmian dapur MBG ini sekaligus mempertegas komitmen Pemda Lutra dalam mengakselerasi penurunan prevalensi stunting melalui implementasi Program Makan Bergizi Gratis.

Dapur SPPG untuk Program MBG ini dikelola langsung Yayasan Almira Izzan Jaya, yang juga salah satu pelaksana Program MBG di wilayah berjuluk Bumi La Maranginang tersebut.

Jumail menegaskan, keberadaan dapur ini adalah bukti nyata partisipasi warga dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam peningkatan kualitas gizi dan kesehatan warga.

“Kami apresiasi Yayasan Almira Izzan Jaya yang berperan aktif melalui program ini. Ini merupakan langkah strategis membantu warga, dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan warga itu sendiri,” jelasnya.

Jumail juga menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan yang dihasilkan dari dapur MBG tersebut, seperti dari aspek gizinya, kebersihan, serta cita rasa yang sesuai selera lokal.

Mantan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata ini juga mengingatkan seluruh pengelola dapur MBG untuk selalu menjaga kualitas makanan yang akan disajikan nanti.

“Kualitas menu dan pelayanan menjadi kunci agar program MBG ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi penerima manfaat dari program ini,” harapnya mengingatkan.

Kehadiran dapur ini, kata dia, diharapkan lebih dari sekadar lokasi penyediaan makanan. “Dapur ini diharapkan bisa menjadi katalisator bagi penguatan ekonomi lokal. Bahan pangannya dipasok langsung dari masyarakat, termasuk nelayan, petani, dan peternak di sekitar sini,” imbuhnya.

“Jadi, selain menyuplai makanan bergizi, dapur ini juga akan menjadi penggerak ekonomi warga. Manfaatnya tentu akan dirasakan langsung oleh masyarakat itu sendiri,” terangnya.

“Selain prioritas anak sekolah, kami juga berikan untuk ibu hamil atau yang menyusui. Semoga dapur ini beroperasi dengan baik, dan memberikan manfaat positif terhadap masyarakat sebagai penerima program MBG,” pungkasnya. (zv/LHr)