NEWSROOM.CO.ID, LUWU TIMUR – Wakil Bupati Luwu Timur, Akbar Andi Leluasa, menyerahkan dua unit alat mesin panen jenis Combine Harvester kepada Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Desa Sumber Makmur dan Gapoktan Desa Nonblok, Kecamatan Kalaena, pada Jumat, 20 September 2024.
Penyerahan alat tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mendukung pengembangan sektor pertanian. Dalam sambutannya, Akbar menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama perekonomian daerah, dan di bawah kepemimpinan Bupati Budiman akan terus memperkuat sektor ini.
“Komitmen Bupati Budiman terhadap pengembangan pertanian di Kabupaten Luwu Timur tidak diragukan lagi, beliau bahkan berkoordinasi langsung dengan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dan Alhamdulillah, Pak Menteri berjanji akan mengucurkan dana pengembangan sektor pertanian sekitar 25 miliar rupiah untuk Luwu Timur tahun ini,” Kata Akbar Andi Leluasa.
Menurut Akbar, Bantuan mesin panen ini, bukan hanya sekedar bantuan fisik, tetapi merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi petani dalam proses panen. Mesin Combine Harvester ini diharapkan mampu mempercepat proses panen, mengurangi kerugian hasil panen, serta menekan biaya operasional para petani.
Tidak hanya berhenti pada bantuan mesin panen, pemerintah juga telah menganggarkan dana besar untuk pengembangan pertanian di berbagai aspek, seperti bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), penyediaan bibit unggul, dan infrastruktur pertanian lainnya.
“Insya Allah, tahun depan kami akan memulai penganggaran pupuk gratis kepada petani, sebagai langkah lanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memaksimalkan hasil pertanian,” ujar Akbar menambahkan.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat setempat, khususnya para petani yang merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan nyata dari pemerintah daerah. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan Luwu Timur semakin maju sebagai daerah agraris yang mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional. (*)