NEWSROOM.CO.ID, LUWU TIMUR – Dalam debat perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur beberapa waktu lalu, di mana saat itu muncul pernyataan dari salah satu paslon yang mengatakan bahwa Stadion Andi Hasan Opu To Hatta ‘Standar Kecamatan’.
Namun pada faktanya, data menunjukkan bahwa stadion yang ada di Malili ini dibangun dengan spesifikasi dan fasilitas yang mendekati standar nasional dan bahkan internasional.
Stadion Andi Hasan Opu To Hatta berdiri di atas lahan seluas 10 hektar, dengan ukuran lapangan 110 x 76 meter, yang sebenarnya lebih besar dibandingkan standar ideal FIFA dan PSSI, yaitu 105 x 68 meter. Yang dimana menurut standar FIFA, ukuran lapangan tersebut termasuk dalam dimensi ideal untuk pertandingan sepak bola profesional.
Dengan luas ini, stadion tidak hanya memberikan ruang bermain yang lega tetapi juga memenuhi kriteria untuk berbagai pertandingan besar tingkat nasional ataupun internasional.
Tak hanya soal ukuran, kualitas rumput yang digunakan pun sejalan dengan standar FIFA. Stadion ini menggunakan rumput Zoysia Matrella, yang dikenal dengan daya tahan dan kenyamanannya untuk pemain sepak bola profesional. Ditambah dengan sistem penyiraman otomatis sprinkler, stadion ini dirancang untuk menjaga kondisi lapangan tetap optimal sepanjang musim, sebuah fasilitas yang biasanya hanya ditemukan di stadion-stadion besar.
Stadion ini juga dilengkapi lintasan lari sepanjang 470 meter yang mengelilingi lapangan, menjadikannya pusat olahraga yang multifungsi. Lintasan ini memberikan fasilitas bagi para atlet lari dan pecinta olahraga lainnya di Luwu Timur, menjadikan stadion ini lebih dari sekadar lapangan sepak bola biasa.
Selain kualitas rumput, sistem penyiraman, dan lintasan lari, Stadion Andi Hasan Opu To Hatta merupakan salah satu stadion yang dibangun dengan memperhatikan aspek tata ruang olahraga berstandar tinggi.
Fakta ini membuat pernyataan “standar kecamatan” menjadi sulit dipahami, mengingat stadion ini dirancang dengan detail untuk memenuhi kebutuhan olahraga yang lebih dari sekadar fasilitas tingkat lokal.
Kepala daerah yang meresmikan stadion ini, Bupati Budiman, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan perbaikan dan pengembangan infrastruktur olahraga di Luwu Timur, termasuk memastikan fasilitas olahraga yang tersedia mampu bersaing di tingkat provinsi maupun nasional. Menurutnya, stadion ini adalah salah satu bukti nyata dari pembangunan yang proaktif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai tempat yang dirancang untuk berbagai kegiatan olahraga dan pusat masyarakat, Stadion Andi Hasan Opu To Hatta lebih dari sekedar ‘standar kecamatan’. Infrastruktur ini dibangun untuk menyatukan semangat masyarakat Luwu Timur dan memberikan fasilitas olahraga yang layak bagi semua kalangan.
Untuk diketahui, proses pembangunan Stadion Andi Hasan Opu To Hatta tahap pertama telah rampung dilaksanakan. Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Tim Ahli Konstruksi Universitas Negeri Makassar, bahwa pembangunan stadion layak untuk dilanjutkan.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparmodora) Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad bahwa hasil laborotorium uji mutu beton dan konstruksi secara umum juga telah keluar dan layak untuk dilanjutkan.
Karenanya, pembangunan tribun penonton pada stadion Andi Hasan Opu To Hatta sudah bisa dilakukan. Namun butuh anggaran yang cukup besar.
Terkait besaran anggaran yang dibutuhkan, Andi Tabacina mengaku tak mengetahui hal tersebut. Sebab, perhitungan anggarannya dilakukan oleh PUPR.
Sebelumnya, Bupati Luwu Timur, Budiman mengatakan, pembangunan tribun sudah bisa dimulai 2025. Bahkan sudah memerintahkan PUPR untuk menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan.
“Kapasitas penontonnya sekitar 15 ribu penonton. Ini menjadi salah satu fasilitas olahraga kebanggaan masyarakat Luwu Timur,” katanya.
Meski belum dilengkapi tribun penonton, masyarakat sudah memanfaatkan fasilitas lapangan sepak bola, dan lintasan lari yang ada. Sudah banyak masyarakat yang berolahraga setiap sore hari. (*)