NEWSROOM.CO.ID, Luwu Utara — Bupati Kabupaten Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, memantau pelaksanaan Khitanan Massal di Kantor Baznas, Minggu (10/8/2025). Khitanan massal gratis ini digelar dalam rangka untuk menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Bupati didampingi Dandim 1403 Palopo Letkol Inf. Windra Sukma Prihantoro, Kapolres AKBP Nugraha Pamungkas, Kajari Marwanto, Direktur Perumda Bustani, Ketua Baznas Baso Rahmat, Ketua PPNI Midarwati, dan Ketua Khitan Lem Nusantara, Saleh.
Tak kurang dari 100 peserta khitan massal mengikuti kegiatan ini. Mereka tampak didampingi oleh orangtua masing-masing. Wajah para anak terlihat penuh semangat. Tak nampak sama sekali ketakutan. Hanya satu-dua anak yang masih enggan dikhitan.
Kendati demikian, secara keseluruhan, khitanan berlangsung lancar dan penuh bahagia. Terlebih saat orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara, Bupati Andi Abdullah Rahim, datang memantau pelaksanaan Khitanan Massal yang digagas Baznas tersebut.
Dalam kunjungannya itu, Bupati tak lupa menyemangati dan memotivasi para peserta khitan yang sebagian besar merupakan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. “Samangat ya, anak-anakku. Tidak usah takut, tidak sakit, kok,” ucap Buapti tersenyum.
Benar saja! Kedatangan Bupati disambut dengan gembira. Tak hanya peserta khitan, tetapi juga para praktisi khitan yang terlihat begitu bersemangat dalam melaksanakan tugasnya. Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Baznas yang menginisiasi kegiatan ini.
Sekadar diketahui, khitanan massal ini adalah kegiatan rutin tahunan Baznas yang digelar dalam rangka menyambut hari kemerdekaan RI. Baznas tak sendiri. Organisasi pengelola zakat ini juga menggandeng praktisi dari komunitas Khitan Lem Nusantara dan PPNI.
“Apresiasi kepada Baznas, Khitan Lem Nusantara, dan PPNI yang menggelar acara ini secara gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Khitanan massal ini tentunya sangat membantu para orangtua untuk membawa anaknya sunat tanpa mengeluarkan biaya,” jelasnya.
Dikatakannya, khitanan massal ini seyogyanya dilakukan berkala. Karena menurut dia, para orang tua, terlebih anak-anaknya, sangat menantikan khitanan ini. “Orangtua pasti sangat menantikan ini, karena ini program yang sangat membantu para orangtua,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PPNI Luwu Utara, Midarwati, menyebutkan bahwa khitanan ini dilakukan dengan menggunakan metode lem atau laser. Dikatakannya, metode ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta khitan.
“Kita menggunakan teknik laser lem atau pemotongan menggunakan laser. Prosesnya tentu lebih cepat dibanding kita memakai metode konvensional. Kami prediksi, dari 100 peserta, insya Allah, dhuhur nanti semuanya sudah selesai dikhitan,” beber Midarwati.
“Satu anak itu hanya kita hanya butuh 10 menit selesai. Ini kalau normal, jika tidak ada yang rewel atau menangis. Dan saya kira, tidak ada kendala soal itu. Salah satu kelebihan metode ini ialah tak ada rasa nyeri, sehingga mereka lebih tenang jalani proses khitan,” sambungnya.
Kelebihan lain dari khitan lem, lanjut dia, nyaris tak ada pendarahan, sehingga pemulihannya bisa lebih cepat. “Selesai ini mereka bisa memakai celana khusus, dan melakukan aktivitas normal kembali, tetapi harus hati-hati juga beraktivitas,” ucapnya mengingatkan.
Sekadar diketahui, para praktisi yang melakukan khitanan massal ini berasal dari PPNI Luwu Utara, dan komunitas Khitan Lem Nusara (KLN). Yang disebut terakhir merupakan komunitas khitan yang terdiri dari para praktisi se-Tana Luwu, Wajo, dan Enrekang. (LHr)