NEWSROOM.CO.ID, Luwu Utara — Pemuda asal Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Ade Pratama, sukses membawa nama harum Kabupaten Luwu Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan pada ajang Penilaian Lomba Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Bidang Kewirausahaan. Sebagai juara tiga, Ade Pratama hanya kalah dari Ni Made Bintang Handayani (Bali), dan Sandy Surya (Sumatera Selatan).
Bahkan nilai Ade Pratama (81,75) dan juara kedua, Sandy Surya (82,00), hanya berselisih 0,25 saja. Ini membuktikan bahwa kepeloporan Ade Pratama di bidang kewirausahaan tak kalah mentereng dari para pemenang pertama dan kedua, sehingga capaian Ade, pemuda asal Desa Tandung, Kecamatan Sabbang ini, layak untuk mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Kepeloporan Ade Pratama pada Bidang Kewirausahaan adalah bagaimana kreativitas dia dalam memanfaatkan pelepah pohon pinang atau biasa disebut kalosi sebagai wadah atau pembungkus makanan. Bidang kewirausahaan ini sangat menekankan inovasi, kreativitas, dan kontribusi nyata dalam mendorong kemandirian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Capaian Ade Pratama rupanya mendapat apresiasi dari Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim. Pada pelaksanaan Apel Pagi, Senin (8/9/2025), Bupati Andi Abdullah Rahim memperkenalkan Ade Pratama di hadapan peserta apel. Bupati mengatakan bahwa apa yang diraih Ade Pratama sudah sangat luar biasa, karena bisa menginspirasi pemuda lainnya untuk bisa berkarya.
“Karya beliau ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu memanfaatkan pelepah pohon pinang atau biasa kita sebut kalosi sebagai pembungkus makanan atau kotak makanan. Namun, ini juga adalah inovasi yang luar biasa. Karena selama ini bahan baku pembungkus makanan biasanya dari plastik atau aluminium, yang kita tahu bahan-bahan ini bisa merusak lingkungan,” jelasnya.
Penggunaan bahan plastik, kertas, atau aluminium ini, kata dia, secara lingkungan tentunya tidak baik, karena bisa merusak alam dan lingkungan karena bahan-bahan tersebut tidak dapat didaur ulang. Beda dengan kemasan makanan karya Ade Pratama yang tentunya ramah lingkungan. “Inovasi ini sederhana, tetapi sangat diminati oleh pasar. Luar biasa!,” puji Andi Rahim.
“Kami apresiasi apa yang dilakukan Ade Pratama yang telah melahirkan prestasi membanggakan buat daerah kita. Tentunya, kami ucapkan terima kasih kepada Ade yang telah mengharumkan daerah kita, dan saya juga mendorong para pemuda Luwu Utara untuk berkarya dengan ide-ide yang sederhana, tetapi memberikan manfaat yang besar bagi kita semua,” tambahnya.
Atas prestasi yang ditorehkan Ade, Bupati berjanji akan memberikan apresiasi dan penghargaan sebagai stimulasi bagi dirinya untuk dapat terus berkembang dengan karya-karyanya. “Insya Allah, pemerintah daerah akan berikan penghargaan agar usahanya terus berkembang. Kita support usahanya agar bisa tumbuh bersama inovasi yang dikembangkan selama ini,” tandasnya.
Sementara Kepala Disporapar, Saleh, menyebutkan, capaian Ade adalah catatan bersejarah bagi Luwu Utara. Karena sepanjang keikutsertaan Luwu Utara di ajang Pemuda Pelopor, baru kali ini Luwu Utara sukses masuk 3 besar nasional. “Ini bukti kepeloporan Ade di bidang kewirausahaan tak perlu diragukan lagi karena Ade mampu bersaing di tingkat nasional,” imbuhnya.
“Keberhasilan Ade tembus tiga besar nasional menjadi bukti nyata bahwa pemuda desa dari Luwu Utara juga memiliki potensi yang besar dalam pengembangan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk terus berinovasi, berkarya, dan mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” harapnya.
Sekadar diketahui, ajang Lomba Pemuda Pelopor Desa Tingkat Nasional ini merupakan ajang hasil kolaborasi antara Kemenpora dan Kemendes-PDTT. Tahun 2025 ini, Lomba Pemuda Pelopor Desa memperlombakan lima bidang, yakni bidang kewirausahaan, bidang lingkungan, bidang seni dan budaya, dan bidang ekonomi digital, serta bidang sosial kemasyarakatan. (LH)
Berikut Hasil Lomba Pemuda Pelopor Desa Bidang Kewirausahaan:
1. Ni Made Bintang Handayani — Bali (nilai 84,00)
2. Sandy Surya — Sumatera Selatan (82,00)
3. Ade Pratama — Sulawesi Selatan (81,75)
