BeritaPendidikan

Diskusi Parenting di Kolaka Utara, Mendidik Anak di Era Digital

59
×

Diskusi Parenting di Kolaka Utara, Mendidik Anak di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Diskusi Parenting di Kolaka Utara, Mendidik Anak di Era Digital

Kolaka Utara — Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kolaka Utara bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kolaka Utara menggelar Diskusi Parenting bertema “Mendidik Anak di Era Digital”, Sabtu (20/9/2025).

Kegiatan Diskusi Parenting ini juga dirangkaikan dengan RALINA Kolaka Utara, yaitu berupa lomba menggambar dan mewarnai untuk anak TK dan SD. Acara dihadiri oleh PWNA dan PWA Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan dibuka Ketua Umum PWA Sulawesi Tenggara, Dra. Hasmira Said, yang memperkenalkan fokus gerakan Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah pada isu perempuan dan anak.

Pemantik diskusi, Dr. Hj. Rohmiati, S.Pd.I., M.Pd., menekankan bahwa orangtua harus adaptif terhadap perubahan zaman, dengan menyesuaikan antara pola asuh dan era digital.

“Kita tak bisa menyamakan cara mendidik anak dulu dan sekarang. Orangtua perlu mendampingi anak secara digital, membatasi, sekaligus mengawasi, serta terus menjaga komunikasi dengan anak-anaknya,” jelas Rohmiati.

Sementara itu, Wakil Ketua PDA Kolaka Utara, Hj. Saimah Wahab, S.H., mendorong orangtua untuk tidak malu belajar digital dari anak-anaknya.

“Pengetahuan anak tentang teknologi lebih cepat berkembang. Dengan mau belajar bersama anak, orangtua bisa memperkuat bonding dan hubungan emosional,” terangnya.

Diskusi berjalan hangat dengan pengalaman peserta, termasuk seorang ibu yang berhasil mengatasi masalah speech delay anak akibat kecanduan gadget dengan mengatur waktu pemakaian lewat aplikasi.

Perdebatan muncul ketika sebagian peserta menilai gadget seharusnya tidak diberikan pada anak di bawah usia 14 tahun.

Sementara yang lain berpendapat bahwa gadget tak bisa dihindari, sehingga harus dimanfaatkan secara bijak dengan pengawasan ketat.

Ketua PDNA Kolaka Utara, Riskayanti, S.Tr.A.K, menyebutkan bahwa strategi sederhana yang membuat kegiatan ini sukses dilaksanakan.

“Kami hadirkan anak-anak lewat lomba, otomatis orangtua ikut datang. Dengan begitu, diskusi parenting menjadi lebih hidup dan tepat sasaran,” tandasnya. (Eva)