NEWSROOM — Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Luwu Utara akan melaksanakan Napak Tilas Religi Jejak Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu dalam waktu dekat.
Kegiatan ini akan melibatkan para siswa dan siswi se-Lutra sebagai peserta Napak Tilas Religi yang akan dilaksanakan di Kompleks Makam Dato’ Sulaiman, Desa Pattimang, Kecamatan Malangke.
Plt. Kepala Disporapar Kabupaten Luwu Utara, Saleh, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa pihaknya ingin mengembangkan pemahaman pelajar terhadap peradaban Islam masa lalu di Tana Luwu.
“Saya harap keterlibatan kita semua dalam pelaksanaan ini nantinya. Sebab ini merupakan salah satu teroboson kita dalam upaya mendongkrak capaian realisasi PAD kita,” ucap Saleh, dalam pertemuan yang dihadiri beberapa pihak terkait, Rabu (17/9/2025), di Ruang Kerjanya.
Saleh mengatakan bahwa seluruh pihak sekolah dan madrasah harus menjadi bagian terpenting dalam kegiatan ini. Mengingat sasaran yang dituju adalah para siswa sekolah dan madrasah.
“Sasaran kita adalah para siswa yang akan diberikan pemahaman tentang sejarah masuknya Islam pertama kali di Tana Luwu. Untuk itu, perlu dilakukan rapat yang lebih teknis dengan mengundang beberapa pihak untuk mencari formulasi dan menyamakan persepsi kita bersama,” jelasnya.
Saleh mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan bersama di Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata. Untuk itu, lanjut dia, perlu ada kerja sama, sinergi, dan kolaborasi antarbidang untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini merupakan kegiatannya Disporapar. Jadi, mohon kebersamaan kita semua untuk mengambil peran dan berkontribusi aktif dalam kegiatan ini,” harap mantan Camat Masamba ini.
Sementara Kepala Tata Usaha UPT Pengelolaan Objek Wisata, Mardiah, yang juga hadir dalam pertemuan ini meminta agar dalam rapat teknis nantinya bisa mengundang pihak-pihak terkait.
“Hari ini, kita menghadirkan Adwindo Luwu Utara, Kallolo Luwu Utara, dan volunteer, dengan harapan bisa memberikan masukan agar kegiatan kita nanti lebih berwarna, sehingga yang hadir tidak hanya dari kalangan siswa, tetapi juga dari warga lainnya,” kata Mardiah.
Pada kesempatan itu, Dewan Pertimbangan Adwindo Luwu Utara, Tita Kamila, memberikan saran agar kegiatan Napak Tilas Religi ini dilakukan dengan warna yang sedikit berbeda.
“Sekadar saran, agar tidak monoton, ada baiknya dilakukan aksi teatrikal dengan melibatkan siswa. Saya kira ini akan menjadi magnet tersendiri untuk mendatangkan warga lainnya untuk menonton pertunjukan teater tersebut,” saran Tita.
Sekadar diketahui, beberapa pihak yang akan diundang untuk membahas hal ini adalah Kepala Kemenag, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kacabdis Pendidikan Wilayah XII Sulsel, Camat Malangke, Kades Patimang, Ketua Pokdarwis Ale’ Ware, Ketua Lembaga Adat Andi Pattiware’, Dewan Pertimbangan Adwindo Luwu Utara, Anaddara Kallolo 2025, dan Volunteer Jeje. (LHr)