Newsroom.co.id, Nunukan – Kebakaran hebat melanda areal Pasar Lapakan di Jalan Maramis RT 02, Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu (14/09/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 Wita. Api melahap sedikitnya 53 unit bangunan rumah dan kios, serta sejumlah kendaraan yang terparkir di lokasi.
Danki 4 Satgas Pamtas RI-MLY Sektor Timur Kaltara, Lettu Arh Ari Yandi Putra T, mengungkapkan, meski tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp10 miliar. “Api juga menghanguskan 1 unit mobil Toyota Avanza dan 6 unit sepeda motor milik warga,” katanya.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 03.00 Wita, warga melihat kepulan asap dari salah satu lapak di pasar. Hanya dalam 20 menit, api membesar dan merambat cepat ke bangunan lain yang sebagian besar berbahan kayu dan mudah terbakar.
Masyarakat berusaha memadamkan api secara swadaya, lalu menghubungi pemadam kebakaran Kecamatan Mansalong. Bantuan juga berdatangan dari Damkar Kabupaten Malinau serta PT Adindo Hutani Lestari (AHL).
Sekitar pukul 03.40 Wita, tim damkar bersama masyarakat tiba di lokasi dengan mengerahkan 10 armada pemadam, termasuk Fire Engine Truck, Rescue Fire Truck, hingga Mini Striker.
“Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 06.00 Wita, dan hingga pukul 10.00 Wita masih dilakukan proses pendinginan,” ujarnya.
Dugaan Penyebab
Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu kios. Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan pihak berwenang untuk memastikan penyebab pastinya.
Unsur yang Terlibat
Dalam proses pemadaman dan pengamanan lokasi, berbagai pihak turut membantu, di antaranya BPBD Lumbis, Damkar Kecamatan Lumbis, Koramil 0911-05/Lumbis, Satgas Pamtas RI-MLY Yon Kav 13/SL Pos Simantipal/Mansalong, Polsek Lumbis, relawan PT AHL, serta masyarakat setempat.
Meski musibah ini tidak menelan korban jiwa, kerugian besar dan dampak sosial dari hilangnya puluhan tempat usaha menjadi duka mendalam bagi warga Mansalong. Saat ini, upaya pendataan kerugian dan penanganan lanjutan masih terus dilakukan pihak terkait. (*/red)