NEWSROOM.CO.ID, BONTANG – Seorang perempuan di Kota Bontang, Kalimantan Timur, berinisial EPP (23) ditemukan tewas tergantung di Rumahnya, pada Jumat 25 Juli 2025.
Kronologi peristiwa tersebut dimulai sekitar jam 11.00 Wita, saat korban pergi bersama saksi 1 untuk pergi urut. Setelah itu, sekitar pukul 13.00 Wita, saksi 1 mengetahui bahwa korban pergi sendiri ke UGD Rumah Sakit Umum Taman Husada Bontang.
“Sebelumnya korban mengeluh kepada saksi 1 bahwa ia merasakan sakit di sekitar leher, badan, dan kaki,” ungkap Kapolres Bontang, AKBP Whido Anriano, melalui rilis yang diterima redaksi Newsroom.co.id, Sabtu (26/07/25).
Lanjut cerita, saksi 1 melihat korban pulang dan saat itu juga saksi 1 tidur siang di kamarnya. Tak lama berselang, adik korban mengubungi saksi 1 lewat telepon agar segera mengangkat jemuran sebab akan turun hujan.
“Sekitar pukul 14.30 Wita, saksi 1 bangun terus keluar kamar dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung di atas kusen dapur menggunakan sprei yang biasa dipakai korban untuk tidur,” lanjutnya.
Saksi 1 kemudian berusaha menurunkan korban dari alat yang tergantung. Namun korban sudah tidak bergerak. Setelah itu, saksi 1 memanggil saksi 2 untuk membantu. Selanjutnya saksi 2 memanggil saksi 3 bersama tetangga lainnya untuk mengangkat korban dan membawanya ke RSUD Bontang.
Sejumlah keterangan yang diperoleh polisi bahwa korban di perkirakan sudah mengkonsumsi obat depresi. Korban juga sudah mengaku kepada keluarga bahwa ingin mengakhiri hidup.
“Sebelum kejadian, korban juga mengkonsumsi obat 3 tablet penuh merk amarox, risperidone, quetiapne,” terangnya.
Meskipun peristiwa ini menyisakan duka mendalam, pihak keluarga korban tidak merasa keberatan dan membuat surat Pernyataan Penolakan Otopsi dan Visum. (*/Red)
