NEWSROOM.CO.ID, MAKASSAR – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Timur, Budiman-Moch. Akbar Andi Leluasa menjawab tuntas seluruh kritik calon lain dalam debat terakhir Pilkada Lutim di Hotel Claro, Makassar, Minggu (17/11/2024).
Budiman-Akbar menjadi sasaran kritik dari Isrullah Achmad-Usman Sadik maupun Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler karena berstatus petahana.
Meski begitu, Budiman-Akbar mampu tampil lugas menanggapi semua kritik sejak sesi pertama hingga terakhir debat. Salah satunya soal tradisi Maccera Tasi.
Budiman menjelaskan, kegiatan tersebut tidak digelar selama beberapa tahun terakhir demi menghormati keyakinan setiap pemeluk agama di Lutim.
“Terkait maccera tasi, hanya sekali dilakukan di eranya Andi Opu Hatta dulu. Sejalan dengan waktu masyarakat semakin religi, kita hindari benturan spiritual di tengah masyarakat,” kata Budiman menanggapi pernyataan Usman Sadik.
Ketua PDIP Lutim itu juga mampu menjawab secara lugas kritikan paslon lain mengenai perlindungan anak dan perempuan.
Budiman menjelaskan, Pemkab Lutim punya Perda terkait hal tersebut hingga berhasil meraih sejumlah penghargaan dari pemerintah pusat terkait perlindungan anak dan perempuan.
“Dan kita Luwu Timur mendapat penghargaan kabupaten layak anak tahun 2023 dengan predikat madya. Kita juga mendapat penghargaan Parahita Ekapraya terkait kesetaraan gender. Ini bukti bahwa kita bekerja dengan baik di Luwu Timur terkait dengan dua hal ini,” jelas Budiman.
“Tidak mungkinlah kita dapat penghargaan kalau kita melakukan sesuatu yang tidak bisa diukur dan bisa dinilai,” tutup Budiman (*)