NEWSROOM.CO.ID, PALOPO – Sebuah kasus yang sempat viral di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu, dimana saat itu, salah satu pelanggan yang berniat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) mengamuk hingga mengeluarkan senjata tajam dan mengancam petugas SPBU yang melayani saat itu.
Dari informasi yang dihimpun, kasus tersebut dipicu karena pelanggan tersebut tidak memiliki QR Code dan pihak SPBU pun menolak untuk mengisi dan mengarahkan untuk lakukan registrasi terlebih dahulu. Namun pelanggan tersebut langsung emosi dan ngamuk.
Belajar dari kasus tersebut, beberapa SPBU di Kota Palopo, Sulawesi Selatan menerapkan etika pelayanan maksimal pada setiap petugasnya. Salah satunya adalah SPBU Binturu.
Menurut Manager Operasional SPBU Binturu 74.919.86, Adi Muhammad bahwa langkah tersebut diambil setelah adanya beberapa kejadian yang dialami oleh beberapa pihak SPBU terkait penggunaan QR Code untuk pengisian BBM.
“Langkah ini kita ambil untuk antisipasi kejadian-kejadian seperti yang terjadi di beberapa SPBU di Sulawesi Selatan. Kami melihat kondisi saat ini, dimana antrian panjang kadang terjadi hampir di semua SPBU, ditambah cuaca panas dan ketidaktahuan kita akan beban para pengemudi tentunya lalu ketika tiba gilirannya terjadi penolakan untuk pengisian karena tak memiliki QR Code dan semua bisa menjadi pemicu sehingga terjadi hal seperti itu,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan newsroom.co.id, Kamis (31/01/2024).
Dari informasi dan melihat fakta di lapangan, dirinya bersama pihak management SPBU Binturu sepakat untuk menerapkan etika pelayanan maksimal untuk membantu setiap pengendara yang tidak memiliki atau mengetahui tentang QR Code Pertamina.
“Kita akhirnya sepakat untuk mengambil langkah untuk membantu para pengemudi yang kendaraannya belum terdaftar QR Code Pertamina. Pertama yang kita lakukan tentunya memberikan trik kepada petugas pengisian BBM sebagai orang yang berhubungan langsung dengan para pengemudi untuk selalu tersenyum dan bertutur kata yang lembut dan sopan agar psikologis pengemudi bisa tenang dan terkontrol, ” ucapnya
Adi juga menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diterapkan pihak SPBU Binturu terbukti berhasil membantu mendaftarkan paling sedikit puluhan kendaraan untuk QR Code Pertamina setiap harinya.
“Dengan menerapkan etika pelayanan maksimal, kepada para pengemudi beberapa kendaraan yang belum terdaftar QR code Pertamina berhasil kami daftarkan dan hampir setiap hari puluhan kendaraan kami berikan bantuan dan mereka pun mengaku senang dengan apa yang kami lakukan, ” jelasnya
Dirinya pun mengatakannya bahwa langkah-langkah yang diambil tentunya bukan saja untuk kepentingan pihak SPBU tapi juga untuk membantu Pertamina memaksimalkan penggunaan QR Code di Indonesia dan terkhusus wilayah Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Yasri salah satu pengemudi kendaraan yang tidak memiliki QR Code mengaku merasa sangat terbantu dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas SPBU Binturu.
“Sangat membantu, kita ini pengemudi tidak semuanya paham dengan itu QR Code Pertamina tapi sampai disini meskipun tidak punya Code tapi kita tidak ditolak tapi juga dibantu untuk daftar kendaraan kita, petugasnya juga baik,” ungkapnya.
Yasri pun berharap agar semua SPBU bisa melakukan hal serupa, agar masyarakat tidak pusing dan bingung dengan adanya QR Code Pertamina. (MR)